Thursday, September 22, 2011

Mustatsna

Mustatsna adalah isim yang disebutkan setelah adatul istitsna (alat pengecualian) untuk menyelisihi hukum kata sebelum adatul istitsna. Kata yang terletak sebelum adatul istitsna dikenal dengan istilah mustatsna minhu اَلْمُسْتَثْنَى مِنْهُ
Contoh:
إِلاَّ = Alat pengecualian / Adat istitsna
اَلطُّلاَّبُ = Mustatsna minhu
حَسَنًا = Mustatsna
حَضَرَ الرِّجَالُ إِلاَّ زَيْدًا (Para lelaki itu telah hadir kecuali Zaid)
إِلاَّ = Alat pengecualian
اَلرِّجَالُ = Mustatsna minhu
أَدَاةُ الاِسْتِثْنَاء (Adatul istitsna) ada enam, yaitu:
إِلاَّ, غَيْرُ, سِوَى, خَلاَ, عَدَا, حَاشَا

A. Hukum mustatsna dengan إِلاَّ
1. Wajib nashob, apabila kalimatnya positif dan  disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
رَجَعَ التَّلاَمِيْذُ إِلاَّ وَلَدَيْن (Para siswa telah pulang kecuali dua orang anak)
2. Boleh nashob atau mengikuti mustatsna minhu apabila kalimatnya negatif dan disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
3. Di’irob sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat, apabila kalimatnya negatif dan tidak disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
مَا رَجَعَ إِلاَّ مُحَمَّدٌ (Tidak ada yang pulang kecuali Muhammad)
مَا ضَرَبْتُ إِلاَّ زَيْدًا (Aku tidak memukul kecuali Zaid)
B. Hukum mustatsna dengan غَيْر dan سِوَى
Mustatsna dengan غَيْر dan سِوَى adalah selalu majrur.
Contoh:
Catatan:
1. Hukum I’rob غَيْر adalah mengikuti hukum mustatsna dengan إِلاَّ
Contoh:
a. Kalimat positif dan disebutkan mustastna minhu.
b. Kalimat negatif dan disebutkan  mustasna minhu.
c. Kalimat negatif dan tidak disebutkan mustasna minhu.

No comments:

Post a Comment