اَلْمُسْتَثْنَى
(Mustatsna)
(Mustatsna)
Mustatsna adalah isim yang disebutkan setelah adatul istitsna (alat pengecualian) untuk menyelisihi hukum kata sebelum adatul istitsna. Kata yang terletak sebelum adatul istitsna dikenal dengan istilah mustatsna minhu اَلْمُسْتَثْنَى مِنْهُ
Contoh:
نَجَحَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ حَسَنًا(Para siswa lulus kecuali Hasan)
إِلاَّ = Alat pengecualian / Adat istitsna
اَلطُّلاَّبُ = Mustatsna minhu
حَسَنًا = Mustatsna
حَضَرَ الرِّجَالُ إِلاَّ زَيْدًا (Para lelaki itu telah hadir kecuali Zaid)
إِلاَّ = Alat pengecualian
اَلرِّجَالُ = Mustatsna minhu
زَيْدًا = Mustatsna
C. Hukum mustatsna dengan خَلاَ, عَدَا, حَاشَا
Mustasna dengan خَلاَ, عَدَا, حَاشَا boleh nashob ataupun jar / majrur.
Contoh:
أَدَاةُ الاِسْتِثْنَاء (Adatul istitsna) ada enam, yaitu:
إِلاَّ, غَيْرُ, سِوَى, خَلاَ, عَدَا, حَاشَا
A. Hukum mustatsna dengan إِلاَّ
1. Wajib nashob, apabila kalimatnya positif dan disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
رَجَعَ الْحَاضِرُوْنَ إِلاَّ مُحَمَّدَا (Para hadirin telah pulang kecuali Muhammad)
رَجَعَ التَّلاَمِيْذُ إِلاَّ وَلَدَيْن (Para siswa telah pulang kecuali dua orang anak)
2. Boleh nashob atau mengikuti mustatsna minhu apabila kalimatnya negatif dan disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
مَا رَجَعَ الْحَاضِرُوْنَ إِلاَّ مُحَمَّدًا / مُحَمَّدٌ (Para hadirin tidak pulang kecuali Muhammad)
مَا رَجَعَ التَّلاَمِيْذُ إِلاَّ وَلَدَيْنِ / وَلَدَان (Para siswa tidak pulang kecuali dua orang anak)
3. Di’irob sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat, apabila kalimatnya negatif dan tidak disebutkan mustatsna minhu.
Contoh:
مَا رَجَعَ إِلاَّ مُحَمَّدٌ (Tidak ada yang pulang kecuali Muhammad)
مَا ضَرَبْتُ إِلاَّ زَيْدًا (Aku tidak memukul kecuali Zaid)
Contoh:
رَسَبَ الطُّلاَّبُ غَيْرَ عَلِيٍّ (Para murid gagal kecuali Ali)
نَجَحَ الطُّلاَّبُ سِوَى حَسَنٍ (Para murid lulus kecuali Hasan)
Catatan:
Contoh:
a. Kalimat positif dan disebutkan mustastna minhu.
b. Kalimat negatif dan disebutkan mustasna minhu.
c. Kalimat negatif dan tidak disebutkan mustasna minhu.
No comments:
Post a Comment